Hati-hati
untuk yang jarang minum air putih, perokok, dan juga penggemar makanan instan
atau junkfood! Saat ini makin banyak ditemukan penyakit darah kental yang tentu
saja sangat membahayakan kesehatan.
Penyakit
Pengentalan Darah dalam bahasa medis dikenal sebagai Antiphospholipid Syndromes
(APS) atau juga populer dengan nama Hughes Syndromes merupakan kelainan pada
sistem imun (kekebalan tubuh), di mana sistem ini tidak mengenali sel tubuh
sendiri sehingga malah merusak sel-sel tubuh (autoimun).
Penyakit ini
bisa mengenai siapa saja termasuk bayi dan anak-anak, meskipun biasanya terjadi
pada orang dewasa usia 18-40 tahun.
Kejadian
penyakit ini 5 kali lebih banyak didapati pada wanita dibanding pria.
Berikut
beberapa penyebab penyakit Darah Kental yang perlu kita waspadai:
1. Kurang
minum air putih
Air
merupakan komponen yang terbesar dalam tubuh kita, 80 persen tubuh manusia
terdiri dari air. Bahkan ada dua bagian tubuh manusia yang memiliki kadar air
di atas 80 persen di mana keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan
manusia, yaitu Otak dan Darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 persen,
sementara darah memiliki komponen air 95 persen.
Namun tanpa
kita sadari bahwa kita menyepelakan dan malas mengkonsumsi air putih. Banyak
yang lebih memilih minuman berwarna, seperti the, kopi, soda, sirup, sehingga
lupa bahwa tubuh kita memerlukan air putih dalam jumlah signifikan.
Tubuh akan
“menyedot” air dari komponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling
dekat, darah. Lantaran air dalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka
darah akan menjadi kental sehingga perjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang
lancar.
2.
Kolesterol Tinggi & Asap Rokok
Darah
menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit (zat yang berperan
dalam pembekuan darah) sehingga mudah lekat satu sama lain. Bila seseorang
memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah
kental semakin susah mengalir.
Kolesterol
yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah
menyempit. Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian
dalam (endotel).
Endotel ini
turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endotel rusak, trombosit
akan mudah melekat satu sama lain. Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini
dikenal sebagai trombosis.
Trombosis
bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari
bagian pembuluh darah yang terhambat. Jika trombosis terjadi di pembuluh otak,
akan terjadi stroke. Sementara itu, pada pembuluh jantung akan menyebabkan
serangan jantung.
Nah, saat darah
kental mengalir lewat pembuluh darah otak, perjalanannya juga akan
terhambat. Darah yang terhambat perjalanannya dapat mengalami pembekuan,
sehingga suplai darah dan nutrisi untuk sel-sel otak dapat terganggu, karena
sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Bila
keadaan ini berlangsung lama dapat menyebabkan kematian sel-sel otak sehingga
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Manifestasi yang terjadi adalah kondisi
Stroke !
Meski tidak
ada obat untuk menyembuhkannya secara total karena penyebabnya autoimun, penyakit
ini sangat bisa dikontrol dengan memberi agen pengencer darah. Orang yang
terkena Penyakit Pengentalan Darah pun bisa hidup normal. Namun harus diingat
untuk tetap berolahraga teratur sesuai kemampuan dan tidak merokok.
1. Sakit kepala atau migrain
Penderita sering migrain atau sakit kepala di usia muda. Ini merupakan salah satu tanda penting dari sindrom Hughes. Sakit kepala akan meningkat ketika dilakukan pengobatan. Merasa limbung ketika berjalan dan seperti melihat kilatan cahaya juga menyertai sakit kepala yang dirasakan penderita.
2. Merasa mabuk atau seperti mabuk
Disebabkan pasokan oksigen ke otak yang berkurang akibat pengentalan darah sehingga terjadi gangguan keseimbangan. Banyak penderita yang mengeluh merasa seperti mabuk atau sering mereka sebut vertigo. Jika hal ini terjadi dapat mengakibatkan berbagai kecelakaan pada penderita.
3. Hilang ingatan
Terjadi penurunan ingatan atau daya ingat. Menurunnya atau bahkan kehilangan daya ingat karena suplai oksigen yang dibawa oleh darah ke otak berkurang. Banyak penderita yang lupa nama teman atau keluarga, hal-hal yang harus mereka lakukan atau lupa apa yang baru saja dikatakan. Biasanya daya ingat akan meningkat setelah diterapi.
4.Air seni berwarna kemerahan
Saat melewati Ginjal (tempat menyaring racun dari darah), ginjal akan bekerja ekstra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus. Akibatnya air seni akan berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus dapat merusak fungsi ginjal yang dapat mengakibatkan darah tercampur dengan urin, sehingga harus dilakukan cuci darah (hemodialisa) terus menerus seumur hidup.
5. Gangguan penglihatan
Penderita dapat mengalami pandangan ganda, berbayang, bahkan sama sekali tidak melihat. Hal ini terjadi karena pasokan darah ke jaringan arteri dan vena mata mengalami hambatan akibat darah mengental.
6. Gangguan kulit
Banyak penderita sindrom darah kental mengeluhkan gangguan kulit berupa noda disekitar lengan dan kaki (istilah medisnya livedo reticularis) berupa bercak merah kebiruan di kulit yang disebabkan gangguan pembuluh darah.
7. Trombosis
Trombosis atau darah menggumpal terjadi jika sindrom ini tidak ditangani secara serius. Trombosis dapat terjadi pada organ mana saja, termasuk yang vital seperti mata, hati dan ginjal.
Trombosis adalah proses koagulasi dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran darah.
Trombosis dapat terjadi di pembuluh darah arteri, kondisi ini berhubungan dengan elektrostatis yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah vena. Terjadinya proses trombosis dimulai dengan terbentuknya trombus (gumpalan bekuan darah).
Pembentukan trombus dimulai dengan melekatnya trombosit-trombosit pada permukaan endotel pembuluh darah atau jantung. Darah yang mengalir menyebabkan makin banyak trombosit tertimbun pada daerah tersebut. Jika aliran darah cepat maka trombus ini dapat terlepas dari dinding pembuluh darah kapiler, yang dapat menyebabkan sumbatan.
Bila sumbatan ini terjadi di pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke; bila terjadi di pembuluh darah jantung dapat terjadi serangan jantung; bila terjadi di pembuluh darah ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal; bila terjadi di pembuluh darah di mata dapat terjadi kebutaan.
8. Serangan jantung
Sindrom darah kental dapat memicu serangan jantung dan masalah pada katup jantung serta menimbulkan penggumpalan pada serambi atas jantung.
Semua ini berawal dari adanya trombus. Trombus dapat terjadi di pembuluh darah jantung (arteria coronaria) maupun di organ jantung sendiri, biasanya di katup-katup jantung. Bila trombus menyumbat pembuluh darah koroner maka dapat timbul serangan jantung, dan bila tertimbun di katup jantung dapat menyebabkan gagal jantung.
9. Stroke
Penyakit yang paling ditakuti akibat penggumpalan darah adalah stroke, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Stroke dapat terjadi bila trombus yang timbul menyumbat pembuluh darah otak sehingga menyebabkan gangguan suplai nutrisi dan oksigen ke sel otak.
10. Penyumbatan paru
Penyumbatan pada paru terjadi bila pembuluh darah yang mengalir ke paru-paru tersumbat akibat darah menggumpal. Gumpalan darah pada paru-paru menimbulkan nyeri di dada, napas pendek atau tersengal. Penyumbatan paru yang sudah parah dapat berakibat fatal.
11. Gangguan pada usus
Sindrom darah kental dapat mempengaruhi aliran darah ke usus sehingga menyebabkan sakit pada bagian perut, demam ataupun pendarahan pada anus ketika duduk.
12. Keguguran berulang
Sindrom Hughes ini jika menimpa ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. Karena itu, bagi yang pernah keguguran, ada baiknya secara rutin memeriksakan diri ke dokter.
Mengentalnya darah dapat mengganggu sirkulasi nutrisi dan oksigen ke janin. Semakin kental darah, asupan makanan ke janin rentan terhenti, akibatnya janin bisa meninggal atau gugur. Tak hanya mengenai bayi, sindrom ini juga bisa berdampak buruk bagi ibu yang mengalami keguguran.
Dari
berbagai sumber
No comments:
Post a Comment