Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang menyempit dan menghambat saluran udara,
sehingga sulit untuk bernapas. Pasien
asma bahkan mungkin mengalami ketegangan dalam tubuh mereka karena mereka harus
menempatkan usaha ekstra ke dalam pernapasan. Dinding
dada dapat menjadi kaku dan tidak bergerak dengan mudah untuk memungkinkan
aliran udara ke bawah dada dan daerah
diafragma. Otot-otot
respirasi (pada dasarnya otot yang berkontribusi terhadap menghirup dan
menghembuskan nafas) akan tetap tegang bahkan ketika tidak ada masalah
pernapasan kritis.
Gejala penyakit paru-paru kronis ini termasuk batuk, mengi dan sesak napas. Asma dapat dipicu oleh alergi apa pun, udara dingin, infeksi pernapasan (misalnya flu biasa), stres, dan obat-obatan.
Gejala penyakit paru-paru kronis ini termasuk batuk, mengi dan sesak napas. Asma dapat dipicu oleh alergi apa pun, udara dingin, infeksi pernapasan (misalnya flu biasa), stres, dan obat-obatan.
Faktor risiko umum termasuk:
a.
Riwayat
keluarga
b.
Jenis kelamin dan usia (asma lebih sering
terjadi pada anak-anak meskipun risiko yang relatif sama untuk pria dan wanita)
c.
Merokok (asap rokok mengiritasi saluran udara)
d.
Kegemukan
e.
Polusi udara (paparan asap meningkatkan risiko
asma)
Asma dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan akhirnya
menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa. Kabar
baiknya adalah bahwa latihan pernapasan terkendali dapat membantu!
Para peneliti percaya bahwa penderita asma bernapas lebih cepat dibandingkan dengan paru-paru normal. Banyak penderita asma juga memiliki kecenderungan untuk bernapas melalui mulut mereka, memperlihatkan paru-paru dingin dan udara kering (pemicu asma). Latihan pernapasan yang mendorong pernapasan pendek terkendali dapat mengurangi gejala asma dan kebutuhan untuk pengobatan.
Para peneliti percaya bahwa penderita asma bernapas lebih cepat dibandingkan dengan paru-paru normal. Banyak penderita asma juga memiliki kecenderungan untuk bernapas melalui mulut mereka, memperlihatkan paru-paru dingin dan udara kering (pemicu asma). Latihan pernapasan yang mendorong pernapasan pendek terkendali dapat mengurangi gejala asma dan kebutuhan untuk pengobatan.
Latihan
Pernapasan untuk Penderita asma
1. Pernapasan Buteyko: teknik
pernapasan ini mengajarkan penderita asma bagaimana secara sadar mengurangi
tingkat napas mereka atau volume pernapasan mereka. Duduk
tegak dan rilekskan
dada dan perut otot saat bernapas. Untuk
menjaga fokus, tutup mata Anda dan menengadah ke langit-langit. Bernapas
lembut perlahan melalui
hidung (tutup mulut). Buang
napas perlahan sampai Anda merasa seperti tidak ada lagi udara yang tersisa di
paru-paru Anda. Berikutnya,
tahan nafas selama yang
Anda bisa dan kemudian kembali ke pernapasan lembut.
2. Latihan
gerakan fisik: latihan pernapasan ini menggabungkan kedua unsur fisik dan
pernapasan. Postur yang baik adalah
kunci. Tutup matamu; rileks
dan berkonsentrasi pada pernapasan Anda sambil duduk di posisi istirahat. Pertama, fokus
pada pernapasan dengan melakukan rotasi bahu. Berikutnya,
fokus pada pernapasan saat melakukan mengangkat lengan.
3. Pernapasan
diafragma: Ini adalah teknik sederhana yang akan memaksimalkan distribusi udara
di paru-paru Anda. Anda bisa duduk atau
berbaring untuk latihan ini. Fokus pada bernapas perlahan-lahan
melalui hidung Anda. Ketika Anda menarik
napas, pastikan perut Anda bergerak keluar. Berikutnya,
menghembuskan napas perlahan, dengan perut Anda bergerak ke dalam. Fase
menghembuskan napas harus dua kali lebih lama dari pada menghirup.
4. Metode
Papworth: metode pernapasan ini mirip dengan metode Buteyko dan pernapasan
diafragma. Latihan
pernapasan akan
membantu orang-orang dengan asma ringan yang disebabkan oleh napas cepat atau
pernapasan mulut. Metode ini
berfokus pada ritme pernapasan tenang dan teratur. Hal
ini juga melibatkan bernapas melalui hidung dan menggunakan diafragma dan perut
saat melakukannya.
5. Yoga:
Yoga melibatkan kondisi
menahan dan berkonsentrasi pada pernapasan. Sebuah
penelitian yang dipresentasikan pada American College of Sports Medicine
menunjukkan bahwa latihan yoga teratur (yaitu beberapa kali setiap minggu)
memperbaiki gejala dan kualitas hidup bagi penderita asma. Peserta
dalam penelitian ini melihat gejala berkurang hingga 43%
6. Teknik
relaksasi progresif: Teknik ini akan membantu Anda mengendurkan otot-otot dalam
tubuh Anda. Berbaring,
tutup mata Anda dan berkonsentrasi pada pernapasan melalui hidung. Kencangkan
otot-otot di kaki kanan Anda dan tahan selama 20-30 detik, rileks dan rasakan ketegangan terlepas. Ulangi dengan kaki Anda yang lain. Setelah
selesai, tubuh Anda akan merasa
ringan.
7.
Pernapasan
mengerutkan bibir: Jenis metode pernapasan ini bermanfaat
jika Anda menderita serangan asma. Tarik
napas perlahan melalui hidung dan menghembuskan napas melalui bibir mengerucut;
menghembuskan
napas seperti jika Anda mencoba bersiul. Latihan
pernapasan ini harus dilakukan saat menggunakan teknik pernapasan diafragma.
Perubahan gaya hidup dan Pengobatan Rumahan
Mempertahankan gaya hidup sehat merupakan pelengkap yang bagus untuk latihan pernapasan Anda dan akan mengurangi kemungkinan serangan asma di masa depan.
Hindari pemicu Anda:
Mempertahankan gaya hidup sehat merupakan pelengkap yang bagus untuk latihan pernapasan Anda dan akan mengurangi kemungkinan serangan asma di masa depan.
Hindari pemicu Anda:
1. Bersihkan dekorasi Anda: Minimalkan
jumlah debu yang Anda hirup
saat Anda tidur dengan teratur membersihkan atau mengganti barang di kamar
tidur Anda. Melampirkan
dan menyarung kasur Anda, dan bantal dengan penutup debu. Bersihkan karpet
dan pasang lantai kayu
keras. Cuci
tirai dengan teratur.
2. Kelembaban
yang tepat: Jika Anda tinggal di iklim lembab, Anda mungkin perlu
mempertimbangkan menggunakan dehumidifier.
3. Bersihkan
secara teratur: Bersihkan rumah Anda setidaknya sekali seminggu. Jika
Anda menemukan daerah berdebu,
pakai masker atau suruh
orang lain untuk
membersihkan.
4. Gunakan
AC: AC akan mengurangi jumlah serbuk sari dari rumput, gulma dan pohon yang
mengalir di dalam ruangan. Hal
ini juga menurunkan kelembaban dalam ruangan dan mengurangi ekspos terhadap
debu. Jika
Anda tidak memiliki pendingin udara kemudian jendela ditutup selama musim
serbuk sari.
5. Kurangi ketombe hewan
peliharaan: Jika Anda alergi terhadap bulu, hindari hewan peliharaan dengan
bulu atau rambut. Mandikan dan dandani hewan peliharaan Anda
secara teratur juga dapat mengurangi jumlah bulu di rumah Anda.
6. Tutup
hidung dan mulut selama musim dingin: Jika salah satu dari pemicu asma Anda adalah udara dingin
atau kering, kemudian gunakan masker wajah jika dingin di luar.
7. Jaga berat badan yang sehat: kelebihan
berat badan atau obesitas dapat memperburuk gejala asma.
8. Kendalikan maag dan penyakit gastroesophageal reflux
(GERD): refluks asam menyebabkan mulas, dapat merusak saluran udara dan memicu
gejala asma Anda. Jika
Anda menderita sering mulas, bicara dengan dokter Anda tentang pengobatan untuk
GERD.
Mekanisme koping:
1. Kendalikan diri: Asma dapat
menantang dan stres kapan saja,
jadi beristirahatlah di
antara tugas dan hindari kegiatan yang akan membuat gejala lebih buruk.
2. Buat Catatan: Membuat catatan akan
membantu Anda menghindari merasa kewalahan dan putus asa. Hadiahi
diri Anda sendiri untuk setiap tujuan Anda capai.
3. Ngobrol dengan orang lain
yang paham kondisi
Anda: Gunakan Internet, papan pesan, chat room atau kelompok dukungan untuk
terhubung dengan orang lain yang menghadapi tantangan asma serupa.
Sources for
Today’s Article:
“9 breathing
exercises for asthmatics,” Respiratory Therapy Cave web site, September 26,
2011;
http://respiratorytherapycave.blogspot.in/2011/09/9-breathing-exercises-for-asthmatics.html.
Frea, R., “7
Breathing Exercises to Control Asthma,” HealthCentral web site, last updated
June 11, 2014; http://www.healthcentral.com/slideshows/7-breathing-exercises-to-control-asthma/#slide=1,
last accessed October 20, 2015.
“How
Breathing Exercises Can Help Asthmatics,” allhealthhealing.com,
http://www.allhealthhealing.com/health-holistic/how-breathing-exercises-help-asthmatics.php,
last accessed October 20, 2015.
“Asthma,”
Mayo Clinic web site, October 17, 2015;
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/basics/symptoms/con-20026992.
“Asthma Risk
Factors,” Healthline web site, September 24, 2014; http://www.healthline.com/health/asthma-risk-factors#Overview1.
Image
Sources:
No comments:
Post a Comment