Manusia adalah makhluk
paling istimewa karena Allah
telah memberi anugerah berupa otak dan pikiran. Inilah yang membedakan manusia
dari makhluk lain. Dengan
pikiran, manusia dapat meraih kemuliaan. Dengan pikiran pula, manusia bisa
menjadi sosok paling nista bahkan melebihi hewan yang tak diberi otak. Ya.
Pikiran memang memiliki andil besar dalam menentukan kualitas hidup manusia.
Tergantung manusianya itu sendiri, mau menggunakan pikiran untuk hal positif
ataukah sebaliknya?
Sehat Berkat Pikiran
Setiap
bentuk pikiran yang kita pikirkan, baik yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan/stres, setiap emosi yang kita rasakan, dan setiap kejadian yang
kita alami, dapat menjadi penyebab perubahan epigenetics
dari sel-sel tubuh. Dengan menyadari keterhubungan pikiran, emosi, dan
perubahan epigenetics kita dapat membalik proses yang membuat kita sakit.
Caranya,
pertama adalah dengan menetralisir emosi-emosi negatif yang selama ini terus
dirasakan dan menganggu hidup kita. Emosi negatif, yang adalah stres, harus
dihilangkan secepatnya dan setuntasnya. Selanjutnya adalah dengan memrogram
pikiran bawah sadar untuk mencapai kondisi tubuh sehat.
Bagaimana
pikiran dan emosi sampai bisa memengaruhi gen dalam inti sel?
Saat
kita berpikir dan merasakan emosi tertentu otak menghasilkan senyawa kimiawi
yang disebut neuropeptida. Neuropeptida ini berfungsi sebagai pembawa pesan dan
menyebar ke sel-sel di seluruh tubuh dan mencari reseptor atau docking station yang
sesuai untuk dapat menyampaikan pesan kepada DNA dalam sel. Ini sama seperti
kita memasukkan flashdisk ke USB-port di laptop dan selanjutnya mengunduh
datanya ke komputer.
Melalui
gen-gen inilah akhirnya dimengerti bagaimana kita dapat memengaruhi kesehatan
tubuh melalui kondisi pikiran dan tubuh guna meningkatkan kesehatan, ketahanan
fisik, dan kesembuhan.
Dari
hasil penelitian ditemukan bahwa hampir 90% gen dipengaruhi oleh interaksi
dengan keluarga, lingkungan, tempat kerja, teman, rekan kerja, stres, makanan,
gaya hidup, praktik spiritual, kondisi emosi, dll.
Secara genetika, tubuh manusia diciptakan untuk dapat
bertahan sampai usia 120 tahun, selama terjaga dengan baik. Nyatanya, tidak ada
umur panjang kecuali manusia itu mampu menjaga tubuh sampai akhir hayat, dan
itupun membutuhkan perhatian penuh pada kenyataan dasar dan fungsi dari
kehidupan.
Memiliki pola pikir dan prilaku baik adalah satu di
antara syarat penting untuk memiliki kesehatan yang utuh dan kesembuhan total. Seorang
pasien yang selalu sinis, tak pernah berterima kasih, pemarah, pesimis, atau
memiliki sifat-sifat negatif lainnya pertama tama harus memperbaiki dirinya
terlebih dulu . ia harus memurnikan cara berfikirnya dan melakukan
detoksifikasi emosi. Sebab emosi negatif tak hanya menghambat proses detoks,
tapi juga menyebabkan daya tahan tubuh menjadi tercemar racun dan menimbulkan
reaksi asam lambung. Kondisi ini akan berdampak buruk pada cara penyembuhan
apapun.
Mereka yang memakai filosofi “Sikap yang tepat, jangan
khawatir, bergembiralah, rasakan kesenangan” dalam hidupnya akan memiliki umur
panjang karena tubuhnya sehat. Sementara mereka yang selalu khawatir terhadap
kondisi tubuh dan kesehatannya pasti akan takut pada datangnya kematian. Dengan
berprilaku baik, kita dapat mendorong tubuh hingga sampai pada titik batas
antara peruntungan dan kesenangan. Menjalani hidup dengan tenang dan menikmati
datangnya matahari bersinar setiap hari.
Berfikir secara positif atau negatif terbukti dapat
berdampak signifikan pada kesehatan dan panjang pendeknya usia seseorang.
No comments:
Post a Comment