Keracunan
makanan adalah kondisi yang muncul akibat mengonsumsi makanan yang telah
terkontaminasi oleh organisme menular seperti bakteri patogen, parasit, virus,
dan juga oleh kimia atau racun alami yang dikeluarkan oleh makanan
itu sendiri. Kontaminasi makanan terjadi antara lain karena faktor
pengawetan bahan makanan yang tidak berjalan sempurna dan higienitas yang
tidak terjaga. Kesalahan dalam mengolah atau memasak makanan juga bisa menjadi faktor timbulnya
keracunan.
Walaupun
kasus keracunan makanan jarang terjadi, tapi salah dalam penanganan dapat
berujung fatal. Gejala keracunan makanan bisa dimulai beberapa saat
setelah makan hingga tiga hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi,
ditandai dengan rasa mual, nyeri atau kram perut yang disertai
muntah-muntah, diare, dan perasaan lemah. Bila dibiarkan berjam-jam korban
akan mengalami syok hebat.
Jika Anda
mendapati gejala keracunan makanan, jangan buru-buru panik karena sebenarnya
ada cara mudah untuk mengatasinya. Bagaimanakah caranya?
Bertha (36), seorang ibu beranak dua,
warga Temanggung, Jawa Tengah, punya cerita. Suatu hari saat sedang
menyantap makanan, tiba-tiba ia merasa pusing, mual, dan mata berkunang-kunang.
Keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia pun segera dilarikan ke
puskesmas terdekat. Hasil diagnosa dokter puskesmas menyatakan bahwa ia
mengalami keracunan makanan.
Beruntung Bertha teringat peristiwa keracunan yang menimpa suaminya setahun silam. Obat-obatan yang diberikan dokter pun urung diminumnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu kemudian diblender dengan segelas air, lalu diminum.
Setelah mengonsumsi 2 gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya pulih kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan dari sebuah toko buku di Yogyakarta.
Beruntung Bertha teringat peristiwa keracunan yang menimpa suaminya setahun silam. Obat-obatan yang diberikan dokter pun urung diminumnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu kemudian diblender dengan segelas air, lalu diminum.
Setelah mengonsumsi 2 gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya pulih kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan dari sebuah toko buku di Yogyakarta.
Secara
khusus, Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang
Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa tindakan yang
diambil oleh Bertha sudah cukup tepat. Pasalnya kangkung memang memiliki efek
farmakologis sebagai penenang (sedatif) dan mampu mengusung zat
berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan
racun dalam tubuh.
Jadi ketika
Anda mengalami gejala keracunan,
– Segeralah ambil seikat kangkung atau sekitar 500 gram
– Cuci bersih
– blender dengan segelas air (bisa ditambah dengan madu)
– lalu segera diminum.
Agar efek racun segera hilang, minumlah minimal 2 gelas jus kangkung tersebut.
– Segeralah ambil seikat kangkung atau sekitar 500 gram
– Cuci bersih
– blender dengan segelas air (bisa ditambah dengan madu)
– lalu segera diminum.
Agar efek racun segera hilang, minumlah minimal 2 gelas jus kangkung tersebut.
Kangkung (Ipomoea aquatica) selain mampu menetralkan
racun juga memiliki efek sedatif alias penenang sehingga korban keracunan
makanan dapat lebih tenang. Sifat itulah yang membuat orang yang mengonsumsi
kangkung lebih cepat didera rasa kantuk.
Peran
kangkung untuk menetralkan racun secara empiris sudah dilakukan di Burma
dan India. Kapoor pada tahun 1980 melakukan riset tentang khasiat kangkung
sebagai penetralisir racun tubuh secara etnobotani berdasarkan pada pengalaman
penduduk di Andhra Pradesh, India. Hasil penelitian itu memperlihatkan
kemampuan kangkung mengobati orang yang keracunan arsenik bahkan opium yang
masuk ke dalam tubuh.
Riset lain
oleh Salim Said Alkiyumi dan Mahmood Ameen Abdullah dari Universitas Malaya,
Malaysia pada kangkung juga memperlihatkan bahwa kangkung merupakan bahan
alami detoksifikasi untuk menghilangkan racun dalam tubuh.
Seorang
pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion, memasukkan kangkung
dalam kelompok “Tanaman Penyembuh Ajaib”. Selain sebagai antiracun
(antitoksik), Efek farmakologis kangkung juga sebagai antiradang,
menghentikan perdarahan (hemostatik) ,peluruh kencing (diuretik), dan sedatif
(penenang/ obat tidur). Sifat-sifatnya inilah yang membuat kangkung memiliki
khasiat antara lain untuk mengatasi haid yang terlalu banyak, kencing
darah, mimisan, wasir berdarah, anyang-anyangan, mengatasi sembelit dan
susah tidur. Sebagai obat luar, kangkung
bisa juga digunakan untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit bernanah.
No comments:
Post a Comment