Coba periksa bagian selangkangan, bawah dagu, ketiak dan pangkal paha
Anda. Jika ada pembengkakan atau benjolan pada organ itu, semoga Anda
tidak mengidap penyakit kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening merupakan bagian terpenting sistem kekebalan tubuh
manusia, membantu tubuh mengenali dan melawan kuman, infeksi, serta
zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kelenjar getah bening berada dalam kelompok, dan setiap kelompok berada
di area tertentu dari tubuh kita, seperti disebutkan pada paragraf
pertama.
Tanda kanker getah bening (kanan).
Penyakit kelenjar getah bening adalah pembengkakan yang terjadi pada
organ tersebut akibat adanya bakteri, virus, atau serangan kanker.
Benjolan yang bentuknya kecil, bulat seperti kacang, merupakan
sekelompok sel kombinasi limfosit yang tertutup seperti oleh sebuah
kapsul jaringan ikat.
Kanker kelenjar getah bening di leher.
Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya penyakit kelenjar getah bening yaitu:
1. Faktor genetik/keturunan
2. Menurunnya kekebalan tubuh
3. Racun atau radikal bebas akibat herbisida, bahan pengawet makanan dan pewarna kimia
4. Kurang olahraga
5. Minuman alkohol
6. Kurang minum air putih
7. Merokok
8. Infeksi virus
9. Peradangan atau inflamasi
10. Kanker darah
Gejala:
- Pilek, sakit tenggorokan, demam dan infeksi saluran pernapasan
- Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, bawah dagu, ketiak atau pangkal paha
- Tungkai bengkak, akibat penyumbatan sistem getah bening karena
pembengkakan di kelenjar getah bening terlalu jauh di bawah kulit
- Pembengkakan mengeras dan berkembang cepat, biasanya muncul tanpa
sebab yang jelas hingga dua sampai empat minggu, terasa keras atau
kenyal dan sakit saat ditekan
- Berkeringat di malam hari
- Kurang nafsu makan
- Penurunan berat badan
Untuk memastikannya, harus dilakukan tes darah di laboratorium guna
memeriksa jumlah sel-sel darah lengkap, serta penyinaran Sinar X di
bagian yang mengalami pembengkakan.
Cara Pengobatan:
Mengatasi penyakit kelenjar getah bening bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara medis dan non-medis.
Terpenting adalah penderita harus yakin dengan pengobatan yang
dijalaninya, sungguh-sungguh, kontinyu dan mematuhi aturan yang harus
diikuti, sehingga pengobatan berhasil dengan efektif.
1. Pengobatan Medis, dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:
- Kemoterapi
- Radiasi
- Transplantasi
- Operasi
- Terapi eksperimental
Namun, berbagai pengobatan medis tersebut menyebabkan sejumlah efek
samping seperti kerontokan pada rambut, demam, mual dan muntah,
timbulnya keringat di malam hari, sering merasa lelah, dan terjadinya
penurunan berat badan.
2. Pengobatan Non-medis, bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat berupa
ramuan herbal yang diracik sendiri atau sudah dijual dalam bentuk kapsul
sehingga lebih mudah mendapatkannya, yaitu seperti:
- Sarang Semut Papua
- Madu, daun sirsak dan kulit manggis
Bahan-bahan herbal tersebut mengandung zat-zat seperti tannin dan
flavonoid yang sangat efektif untuk menghancurkan sel-selkanker dan
meluruhkannya dari dalam tubuh, serta sangat kecil kemungkinannya
menimbulkan efek samping.
No comments:
Post a Comment