Tanpa kita
sadari terdapat sebuah kebiasaan unik yang dilakukan oleh masyarakat tanah air.
Dimana mereka yang makan, khususnya yang makan di luar rumah layaknya di
warung-warung hingga di restoran, akan cenderung meminum es teh manis. Bahkan,
andai kita memesan teh pada sebagian besar warung, maka teh yang dibuatkan
untuk kita adalah teh manis yang kaya akan gula.
Yang menjadi
masalah adalah, jika kita sering meminum teh manis, setidaknya jika kita sering
mengunjungi warung makan di luar rumah, maka kita tentu akan mengkonsumsi
banyak gula yang tentu akan sangat tidak baik bagit tubuh kita. Bukan begitu.?
Mengkonsumsi
teh setiap hari dikenal luas akan memberikan dampak kesehatan positif bagi
tubuh. Pakar kesehatan menyebutkan jika kebiasaan mengkonsumsi teh, akan
membuat kadar kolesterol akan lebih terkendali.
Selain itu,
resiko terkena penyakit atau masalah kesehatan pada jantung, kulit, gigi,
hingga usus pun akan jauh lebih ditekan. Sayangnya, kebaikan ini juga memiliki
syarat berupa teh haruslah dikonsumsi tanpa ada campuran kurang sehat layaknya
gula dan juga disajikan dengan kondisi yang segar.
Tahukah
anda, teh adalah minuman yang mengandung antioksidan polyphenols yang dikenal
sangat baik bagi kesehatan tubuh. Jika kita mencampur teh dengan gula, maka
kebaikan dari antioksidan ini akan berkurang dengan signifikan. Selain itu,
minuman teh botolan yang cenderung jauh lebih manis juga tidak disajikan dengan
kondisi yang segar.
Dalam teh
botolan sendiri, selain gula yang sangat tinggi juga akan ditemukan bahan
pengawet yang memastikan teh ini bisa bertahan lama. Hal ini berarti teh ini
tidak akan memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh.
Jika kita
sering-sering mengkonsumsi teh manis baik itu saat pagi hari, siang hari,
ataupun hingga malam hari, maka kita pun beresiko mengalami tambahan kalori
dengan sangat signifikan. Pakar kesehatan menyebutkan jika kita menambahkan
gula setiap kali membuat teh, maka bisa jadi kita akan mengkonsumsi setidaknya
100 gram gula yang berarti kita menambah setidaknya 400 kalori atau 20 persen
kebutuhan kalori harian tubuh. Jika hal ini dilakukan terus menerus, maka badan
kita pun cenderung beresiko mengalami obesitas.
Di negeri
yang disebut-sebut sebagai awal mula konsumsi teh berasal (Tiongkok), teh
sendiri kerap kali disajikan dengan kondisi hangat tanpa adanya kandungan gula
sama sekali. Penyajian teh ini bisa memberikan efek segar dan membuat banyak
kebaikan layaknya antioksidan benar-benar diserap oleh tubuh sehingga resiko
terkena obesitas dan masalah kesehatan lainnya pun akan ditekan.
No comments:
Post a Comment